Wednesday, July 31, 2013

Ternyata oh Ternyata

Ya ampun, pantesan saya ga pernah dapat notifikasi setiap ada yang komen di blog ini. Ternyata default nya tidak ada notifikasi sama sekali kecuali jika kita mengeset komennya moderated. Sedangkan saya kan ga make moderated jadinya ya anonim pun dipersilakan untuk komen di blog saya ini.

Nah ternyata caranya gampang sekali seperti ini :

  1. Login ke google dashboard dan pilih Setting >> Mobile & Email
  2. Masukkan email kamu di textbox di sebelah Comment Notification Email
  3. Tinggal save deh, nanti kalo ada yang komentar bakal dikirim tuh notifikasi kesitu.
  4. Demikian :)
berikut skrinsut nya, klik aja biar gambarnya gede



I Have To Do It

Ya, I Have to do IT...

Harus dan harus, time is ticking sa, kamu harus bisa dan berhasil. Jangan takut semesta mendukung..

3 Tahun lagi batas waktunya, tapi harus dimulai hari ini.

Saturday, July 27, 2013

Selamat ulang tahun anakku sayang

17 Ramadhan 1430 H tepat 4 tahun yang lalu. Seorang bayi mungil lahir dari rahim wanita ku tersayang.. Kami beri nama Daffa Fadhil Fathurrohman Mustaqbal, seorang pembela bagi orang tua nya, bangsa nya, dan agamanya.

Selamat ulang tahun anakku sayang, semoga engkau selalu dinaungi hidayah dan keberkahan dari Allah swt. Jadilah pembela kami, kebanggaan kami anakku.

Kami menyayangimu.

Love you... Ayah


posted from Bloggeroid

Friday, July 26, 2013

Kala COD berubah jadi COP

Orang Indonesia itu ternyata memang kaya-kaya ya. Hehehe maksud saya, sudah mulai kaya dan royal dalam belanja. Buktinya, toko online di Indonesia semakin menjamur. Meskipun memang tidak 100% online segala-galanya.

Di Indonesia, lucu memang toko online dijadikan hanya sebagai etalase produk-produk yang dijual. Memang bisa ada transaksi checkout disitu, tapi setelah checkout proses settlementnya (penyelesaian transaksi) dilakukan tidak melalui toko online itu lagi, melainkan melalui Transfer tunai lah, Rekening Bersama (RekBer) lah, atau bahkan mungkin Cash on Delivery (COD). Padahal seyogyanya proses settlement itu harus dilakukan sebelum calon pembeli meninggalkan website toko online tersebut. Karena seringkali terjadi calon pembeli lupa untuk transfer sehingga proses jual beli batal. Namun di tulisan saya kali ini saya tidak akan dulu membahas mengenai anomali ini. Biarlah nanti di lain waktu saya akan jabarkan lebih lanjut mengenai toko online ini.

Apakah Dunia anak adalah bermain??

Pagi yang cerah lainnya di bulan ramadhan ini, meskipun saat sahur tadi sempat diguyur hujan, namun kini mentari pagi sudah naik sepenggalahan menyambut para pekerja untuk mendatangi tempat pencarian nafkahnya.

Seperti pagi-pagi biasa yang lain, pagi ini pun saya masih berdiri memegang satu handle di tangan kiri saya dalam commuter bus "kebanggaan" jakarta, Transjakarta.

Mencoba membuka laman kompasiana sebagai sarapan otak pagi ini, mata saya terpaku pada salah satu judul yang begitu mengusik rasa haus membaca dalam jiwa ini. Sebuah tulisan dari seorang pemilik Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Yogyakarta yang bercerita mengenai bagaimana seorang wali murid yg menjadi PR (Public Relation) negatif tanpa berbayar bagi lembaga yang dipimpinnya.


Thursday, July 25, 2013

Berlomba Masuk sekolah Mahal

Woooo ..... dah lama ga ngeblog .... hehehehehe .... maklum bukan blogger mapan seperti http://maminxblog.com/ hehehe ...

ok .. first post after long time kali ini adalah mengenai memilih sekolah untuk anak ya. Saya kutip secara utuh dari majalah detik edisi 84

Berlomba Masuk Sekolah Mahal

Sudah bukan rahasia lagi, biaya pendidikan saat ini sangat mahal. Untuk masuk Taman Kanak-kanak (TK) saja tarifnya sudah selangit.

Tidak percaya? Tengok saja sejumlah TK yang ada di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Dari survei kecil-kecilan, rata-rata uang bulanan TK antara Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta.

Sebut saja TK Madania di Jalan Kahfi 1, Jakarta Selatan. Untuk masuk ke sekolah dengan fasilitas lengkap hingga kolam renang itu, orang tua wajib membayar uang pangkal Rp4 juta. Uang pangkal itu belum termasuk pembuatan seragam. Sedangkan uang bulanannya Rp1,5 juta per bulan.

Uang ‘SPP’ sebesar itu belum termasuk biaya transpor untuk aktivitas di luar sekolah. “Nanti kalau ada kegiatan di luar sekolah, ada biaya lagi,” ujar salah satu petugasnya.

Sekolah lainnya yang juga tidak kalah mahal adalah sekolah dengan konsep alam di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan. Sekolah itu sangat diminati, terbukti dari banyaknya calon siswa di daftar tunggu.

Menurut sejumlah orang tua yang ditemui majalah detik, untuk masuk sekolah itu biayanya cukup tinggi. Masuk playgroup saja, uang pangkalnya sudah Rp11 juta. Uang itu sama sekali belum termasuk
biaya daftar ulang. Informasinya sekitar Rp5 juta per tahun. Sedangkan uang bulanannya sekitar Rp500 ribuan. Itu baru biaya masuk playgroup dan TK. Untuk masuk sekolah dasar, SMP dan SMA, tentu biayanya semakin mahal. Apalagi jika kita bicara tentang sekolah-sekolah dengan stempel ‘internasional’. Bisa puluhan juta, jika tidak ratusan juta.